Saturday, January 9, 2016

MENCARI IDE KREATIF DALAM PROSES PERANCANGAN DESAIN GRAFIS

Ide kreatif ini merupakan nilai jual utama untuk seorang desainer. Dan terkadang mencari ide yang kreatif sangat susah. Padahal ide kreatif dapat kita dapatkan dari mana saja, tetapi kebayakan dari kita tidak bisa menangkap apa saja yang bisa dijadikan ide kreatif. Mencari sesuatu yang baru dengan berpikir keras tetapi tidak melihat hal sekitar yang bisa dijadikan ide kreatif yang baru.

Berikut beberapa cara untuk mencari ide kreatif:

Jalan-jalan atau Survey
Untuk mengetahui apa saja barang atau produk yang sudah ada, kita harus mensurvey untuk menemukan sesuatu yang baru. Setelah itu kita juga perlu mengetahui dari ide-ide para pesaing. 

Bertukar Pikiran
Cara lain yang mudah untuk mendapatkan ide adalah dengan bertukar pikiran. Bisa dilakukan dengan klien dan kelompok kita untuk menampung suma ide-ide yang ada.

Membaca Buku
Buku adalah sumber dari segala ilmu yang terus dipakai dari dulu sampai dengan sekarang. Dengan membaca buku dapat memberikan ide ataupun bayangan untuk bagaimana produk yang akan kita buat nantinya.

Doodle atau Menggambar Sketsa
Cara lainnya untuk mendapatkan ide adalah dengan corat-coret sesuka kita. Dengan cara  ini biasanya tanpa sengaja kita akan mendapatkan ide terbaik.

MENCARI INFORMASI KEBUTUHAN DALAM PROSES PERANCANGAN GRAFIS

Sebelum memulai sebuah proyek, pengumpulan data dan informasi adalah langkah pertama dari proses desain grafis. Pastikan untuk mengumpulkan informasi sebanyak mungkin dari klien. 
Beberapa hal yang perlu ditanyakan kepada klien adalah:
  • Apa kebutuhan klien?
  • Siapa audience hasil desain grafisnya?
  • Apa produk yang dibuat?
  • Apa pesan dibalik dari pembuatan produk?
  • Berapa ukuran atau dimensinya?
  • Kapan batas waktu penyelesaian?
  • Contoh desain yang klien sukai seperti apa?
  • Bagaimana filosofi dari merek perusahaan tersebut?
  • bagaimana desain yang dibuat sebelumnya?
Targer Audience adalah hal yang pertama kali harus kita tahu sebelum mendesain produk.
  1. Menentukan audience berdasarkan letak geografi atau lokasinya. Seperti negara, propinsi, kabupaten, kota, atau kawasan lainnya. Dengan mengetahui lokasi dari target produk, maka kita bisa menentukan budaya, adat, bahasa, agama dan habbit dari masyarakat setempat.
  2. Menentukan audience berdasarkan umurnya, pendidikannya, suku, agama, jenis kelamin, status perkawinan, dan juga status sosialnya.
  3. Segmentasi psikografi juga sangat penting dalam membantu pembuatan produk berdasarkan status sosial, gaya hidup, kepribadian dan lain-lainnya.
  4. Segmentasi perilaku dibagi berdasarkan status pemakai, kejadian, tingkat pengguna, status kesetiaan, tahap kesiapan pembeli, dan sikap.
             

KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN MENDESAIN SECARA MANUAL DAN DIGITAL

Biasanya kita menggambar atau mendesain secara manual karena hanya membutuhkan kertas dan pensil saja dan bisa dilakukan dimana saja tidak harus menggunakan perangkat menggambar digital. Akan tetapi tidak selamanya mendesain secara digital lebih  meribetkan dibanding dengan mendesain secara manual. 
Berikut adalah keuntungan dan kerugian mendesain secara manual maupun digital. 

Keuntungan mendesain secara manual:
  • Gambar yang dibuat bersifat khas sesuai dengan kepribadian, sifat dan emosional.
  • Sentuhan lebih manusiawi.
  • Bebas menggunakan media dan alat yang ada di alam. 
  • Kecepatannya dalam menumpahkan gagasan melalui gambar.
  • Lebih cocok untuk menggambar naturalis.
Kekurangan mendesain secara manual:
  • Harga relatif mahal.
  • Waktu pengerjaan relatif lama.
  • Perlu kecermatan dan kehati-hatian yang ekstra dalam pengerjaan.
  • Sulit untuk di duplikasi.
Keuntungan mendesain secara digital:
  • Harga desain lebih murah dan kompetitif.
  • Waktu pengerjaan lebih cepat.
  • Mudah diperbaiki jika terdapat kesalahan.
  • Mudah diduplikasi.
  • Ketrampilan sketsa tangan tidak terlalu diutamakan.
Kekurangan mendesain secara digital:
  • Mengurangi sentuhan kemanusiawiannya karena garis yang dihasilkan lebih kaku.
  • Karena mudah diduplikasi, originalitasnya sering dipertanyakan.
  • Perlu mempelajari secara khusus software yang digunakan.
  • Ketergantungan terhadap teknologi.